Kepemimpinan dalam era Reformasi
Minggu, 15 Agustus 2010
Kepemimpinan adalah merupakan masalah senteral dalam kepengurusan suatu organisasi. Maju mundurnya suatu organisasi, mati hidupnya organisasi, tumbuh kembang organisasi, senang tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh anggotanya,tetapi yang dikenal adalah pemimpin itu sendiri. Pada pembahasan materi kepemimpinan ini dibatasi oleh kepemimpinan khas Indonesia yang sesuai dengan Dasar Negara, Palsafah serta pandangan hidup bangsanya.
Leadrship
Leadrship
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. Ada sifatsifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnya menyangkut parameter nilai (standar value). Determinasi kepemimpinan menurut Kartini Kartono meliputi 3 faktor, yaitu (1) faktor orang/pribadi (2) faktor posisi (3) factor situasi. Jadi pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk menggerakkan, mengerahkan, dan membimbing bawahan. Dalam pengertian lebih luas Pemimpin adalah seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisir dan mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise kekuasaan.
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. Mempengaruhi mengandung kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. Karena berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota bias bermacammacam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik, memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll.
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. Mempengaruhi mengandung kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. Karena berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota bias bermacammacam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik, memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll.
0 komentar:
Posting Komentar